Selasa, 28 Maret 2017

TEGUHNYA ABDULLAH IBN KHUDZAFAH RA

😴Ayoo Qiyamullail &Subuh Berjemaah👀
➰➰➰➰➰➰➰
🌸🌸  *TEGUHNYA ABDULLAH IBN KHUDZAFAH RA.* 💐💐
〰〰〰〰〰〰〰
Senin: 27 Maret 2017

Ada satu sahabat muda diantara pasukan yg diutus Amirul mukminin Umar ibn Khattab ra untuk berperang melawan pasukan Romawi, namanya Abdullah ibn Khudzafah ra.

Perang berkecamuk hebat yg menimbulkan decak kagum panglima Romawi atas keteguhan pasukan muslimin dan keberanian mereka menghadapi maut. Raja Romawi memerintahkan agar tentara muslim yg ditawan dihadapkan kepadanya. Didatangkanlah Abdullah bin Khudafah. Ia diseret dng tangan yg dirantai dan kaki terikat.

Setelah ber-bincang2 dngnya, raja kagum atas kecerdasannya. Raja berkata kpd Abdullah, "Masuklah ke agama Nasrani, kau akan kubebaskan." Abdullah menolaknya. Raja tetap menawarinya lagi. "Masuklah ke agama Nasrani, kau akan kuberi separuh kekuasaanku". Namun Abdullah tetap tegas menolaknya.

"Masuklah ke agama Nasrani, kau akan kuberi separuh dari kekuasaanku dan kuikut sertakan kau dalam pemerintahanku" desak raja. Abdullah berkata, "Demi Allah, andai saja kau berikan seluruh kekuasaanmu dan kekuasaan nenek moyangmu kepadaku, bahkan juga seluruh kekuasaan Arab dan Ajam (non Arab), aku tetap tak sudi untuk keluar dari islam". "Kalau begitu kamu akan kubunuh", putus raja. "Bunuhlah", jawab Abdullah.

Raja memerintahkan pasukannya agar menyalib (dng mengikat) Abdullah bin Khudafah, lalu menyuruh pasukan pemanah untuk melepaskan anak panah ke tubuh Abdullah. Tetapi diam2 raja berpesan, jangan sampai anak panah itu mengenai tubuh Abdullah (hanya untuk me-nakut2i). Saat anak2 panah meluncur deras ke sekitar tubuhnya, raja tetap menawarinya masuk Nasrani. Seperti sebelumnya, Abdullah ra tetap menolak tegas.

Melihat ketegaran Abdullah, raja memerintahkan agar dia dikembalikan ke penjara. Kali ini dia tidak diberi makan dan minum. Sampai ketika Abdullah lemas hampir mati kelaparan dan kehausan, mereka memberinya arak dan daging babi. Melihat hidangan itu Abdullah berkata, "Demi Allah, aku tahu arak dan daging babi ini sebenarnya halal bagiku. Tetapi aku tidak ingin orang2 kafir itu bersorak gembira karenanya". Hidangan itu tidak disentuhnya. Hal ini dilaporkan kpd raja.

Kemudian raja menyuruh agar dihadirkan seorang wanita penggoda di hadapan Abdullah. Masuklah wanita itu ke dlm sel Abdullah, ia beraksi di depan Abdullah, meliuk-liukan tubuhnya di depan Abdullah. Namun sedikitpun Abdullah tidak menoleh kepadanya. Mengetahui sikap Abdullah seperti itu, wanita tsb keluar dari sel sambil menggerutu. Ia berkata kpd raja dan pasukannya, "Kalian telah menyuruhku menggoda seorang laki2 yg aku tidak tahu apakah ia seorang manusia atau seonggok Batu".  Raja putus asa membujuk Abdullah.

Raja menyuruh pasukannya membuat tungku api dan memanaskan minyak hingga mendidih. Kemudian Abdullah bin Khudafah diberdirikan menghadap minyak yg mendidih itu.

Kemudian didatangkan seorang tawanan muslim. Dng kondisi badan terikat tawanan itu diceburkan ke minyak mendidih tsb hingga jasadnya lenyap ditelan didihan minyak. Tulang belulangnya berserakan menyembul ke permukaan minyak. Abdullah menyaksikan sendiri pemandangan itu. Disaat seperti itu raja kembali menyarankan Abdullah agar murtad. Namun Abdullah tetap menolaknya.

Raja naik pitam dan memerintahkan agar Abdullah diceburkan ke tungku minyak mendidih. Ketika ia digiring mendekati tungku dan merasakan panasnya api, air matanya meleleh. Abdullah menangis. Raja yg mengetahui itu bergembira (mengira Abdullah takut).

"Masuklah ke agama Nasrani, kau akan kubebaskan". "Tidak!", jawab Abdullah. "Lalu mengapa kamu menangis?", tanya raja. "Aku menangis krn memiliki satu nyawa, sehingga aku langsung mati ketika diceburkan ke tungku. Demi Allah, aku ingin memiliki 100 nyawa yg semuanya akan aku gunakan untuk mati di jalan Allah, seperti kematian yg akan aku hadapi ini".

Raja berkata, "Ciumlah kepalaku, kau akan kubebaskan". "Dan kau bebaskan pula seluruh kaum muslim yg kau tawan", tawar Abdullah. "Ya", jawab raja. Abdullah bin Khudafah lalu mencium kepala raja Romawi, setelah itu raja memutuskan untuk membebaskan seluruh tahanan muslim.

Bagaimana keadaan kita hari ini dibandingkan dng keteguhan Abdullah bin Khudafah di atas? Kaum muslim hari2 ini rela menggadaikan agamanya untuk mendapatkan harta atau memenuhi syahwatnya dan tenggelam dalam kenikmatan duniawi dng cara Korupsi, mencuri, murtad demi harta atau ingin menikahi wanita. Selanjutnya mati secara su'ul khotimah. Na'udzu billahi min dzalik.

"Wahai orang2 yg beriman, bertakwalah kalian kpd Allah dng se-benar2 takwa, dan janganlah sekali-kali kamu mati, kecuali dalam keadaan muslim" (Ali Imran: 102).

Dikutip dari buku "Malam Pertama di Alam Kubur", oleh DR. A'idh Al-Qarni, MA. dkk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar